Friday, November 22, 2013

Jenis-jenis Karangan

1. Karangan Narasi
         
         Karangan narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu. Karangan diceritakan sedemikian rupa sahingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu. Yang termasuk karangan narasi adalah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, dan otobiografi.

Ciri-ciri Karangan Narasi :

a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa atau pengalaman penulis.
b. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, atau berupa
    imajinasi atau gabungan keduanya.
c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian.
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci.
e. Disajikan dalam urutan waktu yang menunjukan peristiwa awal sampai akhir atau secara kronologis.
f. Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.


2. Karangan Deskripsi

              Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca mendengar, merasakan, dan melihat sendiri objek yang digambarkan.

Ciri-ciri Karangan Deskripsi :

a. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu.
b. Bertujuan untuk menunjukan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka
    melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami sendiri suatu objek yang dideskripsikan.
c. Sifat penulisannya objektif, karena selalu mengambil objek tertentu yang dapat berupa tempat, manusia
    dan hal yang dipersonifikasikan.
d. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif) atau
    sikap penulis.



3. Karangan Eksposisi


            Karangan eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, dan memeberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal dengan memberikan data-data dan fakta-fakta untuk memperjelas pemaparannya.

Ciri-ciri Karangan Eksposisi :

a. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya.
b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual).
c. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak.
d. Menunjukan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada.
e. Menunjukan proses yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu.


4. Karangan Persuasi

        Karangan persuasi adalah karangan yang tujuannya membujuk atau mengajak pembaca untuk mengikuti kemauan atau ide-ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

Ciri-ciri Karangan Persuasi :

a. Terdapat himbauan atau ajakan.
b. Berusaha mempengaruhi pembaca.


5. Karangan Argumentasi

           Karangan argumentasi adalah karangan yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti-bukti dan fakta agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut benar dan terbukti.

Ciri-ciri Karangan Argumentasi :

a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh

    pembaca.
b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, dan gambar.
c. Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca.
d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas.
e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita adapat menggunakan bermacam-macam pola
    pembuktian.
f. Sumber ide berasal dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
g. Penutup berisi kesimpulan.

Sehingga dapat disimpulkan perbedaan karangan-karangan tersebut sebagai berikut:


Narasi
Deskripsi
Eksposisi
Persuasi
Argumentasi
Suatu Cerita
Suatu Gambaran
Suatu Paparan/Penjelasan
Suatu Bujukan/Ajakan
Suatu Pendapat Disertai Fakta

Sunday, November 10, 2013

Indonesia Negara Kaya Namun Rakyat Melarat

(Diajukan untuk tugas softskill B.Indonesia dengan pola tulisan induktif)

            Indonesia sesungguhnya adalah negara yang kaya akan sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Kekayaan sumber daya alam Indonesia meliputi kekayaan hasil hutan, kekayaan hasil laut, bahkan tambang emas, minyak bumi, gas alam, batu bara, nikel, dan lainnya cukup diperhitungkan di mata dunia. Kekayaan Indonesia membentang luas di sepanjang pulau dan provinsi beserta isinya, tradisi dan adat istiadat, kebudayaan, seni, makanan khas tiap daerah, dan lain-lain. Bahkan saking banyaknya kekayaan tersebut sampai menjadi incaran negara-negara luar.

            Sayangnya, dengan berbagai kekayaan yang melimpah tersebut Indonesia belum bisa menjadi negara yang maju. Bahkan kesejahteraan rakyat pun masih jauh dari cukup. Di negara yang kaya ini masih banyak penduduknya yang hidup miskin dan melarat. Negeri dengan kekayaan alam yang melimpah dan subur ini masih belum bisa mensejahterakan rakyatnya sendiri. Masih banyak rakyat kelaparan, tak punya tempat tinggal dan menderita gizi buruk. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor dari pemerintah Indonesia sendiri. Pemerintah belum mampu mengelola dan memanfaatkan segala kekayaan yang ada di tanah air ini secara optimal.

            Meskipun dalam undang-undang pasal 33 disebutkan “Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”, namun kenyataannya hal tersebut belum berjalan dengan baik. Kenyataannya, sekarang ini masih banyak rakyat yang merasa dirugikan atau kurang diperlakukan dengan adil. Padahal seharusnya dengan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, setiap rakyat berhak memperoleh kesejahteraan dalam hal kebutuhan air bersih, bahan bakar, dan sumber daya alam lainnya. Seharusnya rakyat tidak perlu kesulitan untuk memperoleh hal tersebut mengingat negara Indonesia kaya akan unsur-unsur alam tersebut. Namun, mengapa untuk memperoleh air bersih saja rakyat harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, begitu pula bahan bakar yang harganya terus meningkat. Apakah semua ini mencerminkan negara yang kaya akan sumber daya alam?

            Mungkin jawaban dari semua ini bisa dilihat dari banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh para pejabat tinggi yang menangani urusan-urusan tersebut. Mereka hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa melihat penderitaan yang dialami oleh rakyat kecil. Seharusnya mereka melihat betapa sulitnya pedagang kecil memperoleh bahan bakar untuk kepeluan perdagangannya karena harga minyak yang mahal. Kemudian para petani kecil yang kesusahan dalam biaya produksi untuk panen yang tinggi sementara mereka harus menjual hasil panennya dengan harga yang murah untuk dapat bersaing dengan para pengusaha pertanian besar. Dan masih banyak lagi permasalahan yang pada akhirnya membuat perekonomian di Indonesia menjadi terpuruk.


            Kurangnya kesadaran dan optimalisasi pemerintah dalam mengelola kekayaan negara inilah yang mengakibatkan kondisi ekonomi Indonesia kurang baik. Memang awalnya dari hal kecil, namun hal kecil tersebut lama kelamaan akan menjadi masalah besar. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia pun tidak dapat dikelola dan difungsikan dengan baik dan bahkan diselewengkan oleh para pejabat yang tidak bertanggung jawab yaitu dalam bentuk korupsi. Jadilah Indonesia sebagai negara “kaya” namun rakyat “melarat”.

Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Melemahnya Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS

(diajukan untuk tugas softskill B.Indonesia dengan pola tulisan deduktif)

           Sungguh tidak bisa dihindari oleh Indonesia, sebagai negara yang besar tentunya memiliki banyak permasalahan yang harus dihadapi. Seperti baru-baru ini, Indonesia dihadapi dengan masalah melambatnya pertumbuhan ekonomi dan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Rilis terbaru yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait laju pertumbuhan ekonomi triwulan III-2013, sudah sesuai perkiraan Bank Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2013 tercatat 5,62% melambat dibandingkan triwulan II-2013 sebesar 5,83 persen.

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs menjelaskan, perlambatan pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari belum kuatnya investasi akibat menurunnya pertumbuhan investasi bangunan dan masih lemahnya investasi non-bangunan.

Bank Indonesia memandang wajar perlambatan ekonomi nasional. Sebab, ini salah satu risiko kebijakan stabilisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia agar ekonomi bisa lebih sehat dan seimbang.

Ekonom BNI Ryan Kiryanto menilai, pemerintah sengaja memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. Hal tersebut untuk menekan inflasi dan neraca transaksi berjalan agar tidak terperosok lagi mengelami defisit.

"Perlambatan ekonomi ini sesungguhnya direncanakan. Bahasa medisnya, kita memasuki masa detoksifikasi dimana kolesterol jahat seperti inflasi dan defisit transaksi berjalan, kita bereskan," kata Ryan saat diskusi di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (25/9/2013).

      Sejauh ini detoksifikasi masalah perekonomian Indonesia belum selesai seperti rupiah yang masih tertekan dan indikasi makro ekonomi yang juga mengalami pelemahan. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami pelemahan 0,13 persen menjadi Rp 11.488 per dollar AS dibanding perdagangan kemarin. Sementara secara bulanan mengalami kenaikan 0,7 persen dan secara kalender mengalami pelemahan 16,8.

     Melemahnya nilai tukar rupiah disebabkan karena penawaran atasnya tinggi sementara permintaan atasnya rendah. Kenapa demikian? Setidaknya ada dua faktor. Pertama, keluarnya sejumlah besar investasi portofolio asing dari Indonesia. Dalam proses ini, investor menukar rupiah dengan mata uang negara lain untuk di investasikan di negara lain sehingga terjadi peningkatan penawaran atas rupiah.

Keluarnya investor asing dari Indonesia disebabkan karena rencana The Fed (Bank Sentral AS) untuk mengurangi Quantitative Easing (QE). Rencana ini dinyatakan oleh ketua The Fed, Ben Bernanke di depan Kongres AS pada 22 Mei 2013. Tidak lama setelah itu, mata uang di beberapa negara emerging markets (termasuk Indonesia) anjlok. Yang dimaksud dengan QE disini adalah program The Fed  untuk mencetak uang dan membeli obligasi atau aset-aset finansial lainnya dari bank-bank di AS. Program ini dilakukan untuk menyuntik uang ke bank-bank di AS demi pemulihan diri pasca-krisis finansial tahun 2008. Rencana pengurangan QE menjadikan nilai tukar obligasi dan aset-aset finansila lain di AS meningkat. Inilah ekspektasi para investor portofolio yang mengeluarkan modalnya dari negara-negara emerging markets. Mereka melihat bahwa investasi portofolio di AS lebih menguntungkan daripada di negara-negara emerging markets.

Faktor kedua yang menyebabkan penawaran tinggi dan permintaan rendah atas rupiah adalah neraca perdagangan Indonesia yang defisit. Artinya, ekspor lebih kecil daripada impor.defisit neraca perdagangan Indonesia selama Januari-Juli 2013 adalah -5,65 miliar Dollar AS. Sektor non-migas sebenarnya mengalami surplus 1,99 miliar Dollar AS. Namun, surplus di sektor non-migas tidak bisa mengimbangib defisit yang sangat besar di sektor migas, yakni sebesar -7,64 miliar Dollar AS. Karena selama Januari-Juli 2013, impor Indonesia lebih besar daripada ekspornya, maka situasi ini telah melemahkan nilai tukar rupiah.

Sumber :
http://indoprogress.com/krisis-mata-uang-rupiah-2013-penyebab-dan-dampak-nya/