I Love you my enemy
Nama
gue Bianca, gue cewek tomboy yang suka main drum. Gue seorang anak tunggal. Di rumah, gue
tinggal bareng nyokap dan kakek, sementara bokap gue tugas di luar negeri. Kakek
gue orangnya bawel banget, kalau kakek gue udah cerita tentang masa hidupnya,
itu akan makan waktu berjam-jam. Nyokap gue jago banget masak, gue gak pernah
nolak kalau mama nyodorin masakan buatannya, alhasil body gue agak sedikit
berisi. Bokap gue jarang pulang, tapi dia sering kirimin hadiah buat gue. Satu
hadiah yang paling gue suka dari bokap adalah stick drum yang dia beli di
Amerika. Gue suka musik, maka dari itu gue sekolah musik di salah satu Universitas
Seni dan Sastra di Jakarta. Gue juga punya sahabat yang sama-sama suka musik,
mereka satu kampus sama gue. Bona jago main piano, sementara Rachel jago main
Biola.
*****
Hari ini hujan turun,
hari pertama masuk sekolah musik. “KkRRiiiiiinnnNGGGggg......!!!!!” jam weker
berdering dengan keras. Bianca pun
terbangun dan membuka jendela kamarnya.
“Aish, kenapa hari ini hujan? Hari ini
kan pertama gue masuk sekolah” Bianca beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas
untuk bersiap-siap ke kampus.
“Bian...!! Sudah siap belum?? Ayo cepat
turun, kita sarapan bersama.” suara mama memanggil dari ruang makan.
“Iya maaa,,, bentar lagi” jawab Bianca.
Bianca mempersiapkan tasnya, tak lupa ia membawa stick drum kesayangannya.
Setelah semuanya beres, Bianca bergegas turun menuju ruang makan. Disana sudah
ada kakek dan mama menunggunya.
“Kenapa kamu lama sekali? Kasian tuh
kakek kamu udah kelaperan”
“Maaf ya kek, kalau hujan tuh hawanya
bikin males ma”
“Kamu itu kebiasaan, gak baik membuat
orang yang lebih tua menunggu” omel kakek.
“Ya sudah, ayo kita sarapan, nanti kamu
kesiangan” ajak mama.
Setelah sarapan, Bianca menuju garasi
mengambil motornya, sementara mama membereskan meja makan. Di teras rumah sudah
ada kakek menunggu cucunya berangkat ke kampus.
“Kenapa kamu naik motor? Ini habis
hujan, langit juga masih mendung. Lebih baik kamu naik mobil, khawatir hujan
nanti turun lagi”
“Gak apa-apa kek, aku naik motor aja.
Abis hujan tuh jalanan macet. Nanti aku bisa kesiangan. Kalau naik motor kan
bisa selap-selip”
“Kamu ini, dinasehati orang tua
ngebantah terus. Bahaya kalau naik motor, jalanan licin”
“Gak apa-apa kek, aku berangkat dulu ya,
Daahhh....!!” Bianca nyelonong pergi dengan motornya tanpa mempedulikan nasehat
kakeknya.
“Hei...!!! Hei...!!! Bian...!!!!”
panggil kakeknya. Namun Bianca sudah melaju jauh.
“Dasar anak ini susah sekali dikasih
tau”
*****
Karena
sehabis hujan, banyak genangan air dijalan. Ditengah perjalanan tiba-tiba ada
mobil sport dengan atap terbuka lewat disamping Bianca, mobil itu melaju dengan
kencang sehingga genangan air dijalan terciprat ke arah Bianca. Celananya pun
kotor terkena cipratan air hujan karena mobil itu. Bianca merasa kesal dan
mengikuti mobil itu, namun tidak terkejar. Sesampainya dikampus, Bianca tidak
langsung masuk ke kelasnya, dia menuju toilet untuk membersihkan bekas cipratan
air di celananya. Setelah dari toilet, Bianca menuju kelasnya. Saat itu belum
ada dosen, kelas tampak ramai.
“Hei Bian!! Duduk disini” panggil Bona.
“Hai Bona, mana Rachel? ada apaan sih kok
rame banget?” tanya Bianca.
“Rachel belum dateng. Itu tuh, lo gak
liat cowok ganteng di ujung sana? Dia itu vocalisnya The Stupid Band, ganteng
banget kan?”
“Mana sih? Stupid? Baru denger gue”
“Haduuhh...., kemana aja si lo neng?
Masa gak tau. Hmmm beruntung banget gue satu kampus plus satu kelas sama dia,
gue jadi bisa liat wajah gantengnya tiap hari deh. hahaha”
“Seganteng apa sih?” Bianca melihat ke
arah ujung kelas. “Hah!! Itu kan cowo yang tadi nyipratin air hujan ke gue!!
Ganteng apanya coba, aishhh kenapa gue sekelas sama dia”
Tiba-tiba Rachel datang, “Haii..., udah
ketinggalan apa aja nih gue? Loh muka lo kenapa BT gitu?” tanya Rachel ke Bian.
“Abis kecipratan cowok ganteng katanya
hel, hahahaha” ejek Bona.
“Iiisshhh,, apaan si lo!! Bianca
mencubit Bona.
Tak lama kemudian, dosen
masuk kedalam kelas, dan memberikan pelajaran.
*****
Jam
pelajaran telah selesai, semua mahasiswa berhamburan keluar kelas. Tiba-tiba
Bianca menghampiri Collin vocalis The Stupid Band yang tadi dibicarakan.
“Heh,, Tunggu!!” panggil Bianca.
“Kenapa?? Mau kenalan?? Sorry gue gak
ada waktu”
“Ish, PD banget lo!! Lo harus minta maaf
sama gue”
“Minta maaf?? Emang gue punya salah apa
sama lo?? Kenal juga enggak”
“Lo tuh tadi pagi udah nyipratin air
hujan ke gue, liat nih celana gue kotor gara-gara lo!!”
“Kenapa gue harus minta maaf?? Sorry gue
sibuk, gak ada waktu berurusan sama lo”
“Heh, jangan mentang-mentang lo
terkenal, lo merasa keren dan angkuh kayak gitu yak!! Lo pikir lo hebat??”
dengan nada kesal.
“Oh, jadi lo ngeremehin gue?? Ok, Minggu
depan kita tanding musik di teater kampus, kita buktiin siapa yang paling hebat
dan yang kalah harus minta maaf dan mau
ngelakuin semua perintah pemenang selama 1 bulan” tantang Collin.
“Ok, gue setuju. Liat aja, lo bakalan
gue kalahin!!”
Collin pun berlalu
meninggalkan Bianca, Rachel dan Bona kemudian menghapiri Bianca dan menanyakan
apa yang terjadi.
“Ada apa Bian?? Ciiieeee abis kenalan ya
sama Collin” Rayu Bona.
“Apaan sih Bona, dia abis nantangin gue
buat tanding musik minggu depan”
“Terus... terus... lo setuju??” tanya
Rachel.
“Setuju lah, karena yang kalah harus
nurutin semua perintah pemenenang selama sebulan”
“Kalau gue jadi lo, gue lebih baik
ngalah deh, kan gue jadi bisa deket terus sama dia hahaha”
“Aduhhh Bona, Ya harus menang dong, masa
lo mau dijadiin babu sama dia”
“Ya ga apa-apa, yang penting bisa
deket-deket sama dia”
“Udah-udah, ayo kita pulang. Udah sore
nih” ajak rachel.
*****
Hari
pertandingan musik antara Bianca dan Collin pun tiba. Semua mahasiswa berkumpul
di teater untuk menyaksikan pertandingan itu. Kebanyakan mahasiswi mendukung Collin dan banyak pula
mahasiswa yang mendukung Bianca. Saat
pertandingan dimulai, Collin mendapat giliran pertama untuk tampil, dia
memainkan gitarnya dengan sangat bagus. Semua penonton bersorak dan
memanggil-manggil namanya.
Giliran
Bianca pun tiba, dia memainkan drumnya dengan sangat hebat. Collin pun terkejut
melihat penampilan Bianca. Dia tidak menyangka kalau Bianca dapat memainkan
drum sehebat itu. Namun, saat permainan Binanca hampir mencapai akhirnya
tiba-tiba stick drumnya patah. Penonton yang tadinya mendukung Bianca kecewa,
karena menganggap bahwa Bianca tidak profesional. Voting pun dimulai, dan
hasilnya Collin lebih unggul dibanding Bianca. Bianca merasa kecewa dengan
dirinya sendiri dan dia merasa sedih karena telah mematahkan stick drum
kesayangannya. Saat itu Collin menghapirinya.
“Gak lupa kan sama perjanjiannya?”
“Iya, gue minta maaf karena gue
ngeremehin lo. Dan gue bakal ngelakuin semua perintah lo”
“Ok, mana nomer handphone lo. Mulai
besok lo harus nurutin semua perintah gue”
*****
Sepulang
dari pertandingan itu, Bianca langsung masuk ke kamarnya. Dia merasa sedih,
kesal, dan kecewa. Kemudian Bianca menelpon ayahnya dan meminta maaf bahwa dia
telah mematahkan stick drum pemberiannya dan menceritakan semua yang terjadi.
Setelaha menelpon ayahnya, tiba-tiba ada SMS masuk. “Besok pagi lo jemput gue,
nanti alamatnya gue kirim. Jangan telat ya”.
“Hah, dia serius?? Rumah dia kan jauh,
harus bangun jam berapa gue?? Aaaaaaaaaa!! “ Rengek Bianca.
*****
Paginya
pun Bianca tiba di rumah Collin, dia sudah menunggu di depan pagar rumahnya.
“Nih helmnya” Bianca menyodorkan helm
pada Collin.
“Siapa bilang gue mau naik motor, nih
bawa, bisa kan bawa mobil?” Collin melemparkan kunci mobilnya pada Bianca.
“Bawa mobil? Terus motor gue?”
“ Motor lo taro aja di rumah gue, jangan
lupa sekalian bawain tas sama gitar gue”
Mereka
pun pergi bersama menuju kampus. Selama perjalanan, mereka terdiam, tak ada
satu pun yang memulai pembicaraan.
Tak
lama kemudian mereka tiba di kampus, semua orang memperhatikan mereka karena
mereka turun bersama dari mobil. Semua mahasiswi iri pada Bianca dan ingin
berada diposisinya karena bisa berdekatan dengan Collin. Dari parkiran, mereka
langsung menuju kelas.
“Hei Bian!!! Duduk disini” panggil
Rachel dan Bona.
“Mulai sekarang Bian duduk disamping
gue” sela Collin.
“Hah...??” Bainca kaget.
Kemudian
dosen masuk kedalam kelas dan memberikan pengumuman bahwa kampusnya akan
mengadakan Drama Musikal.
“Ok anak-anak, sebulan lagi kampus kita
akan mengadakan Drama Musikal. Semua mahasiswa dari semua jurusan turut
berpartisipasi dalam acara ini, dan kelas ini dipercaya untuk mengisi instrumen
musik dalam acara tersebut. Saya sudah memilih beberapa dari kalian untuk
menjadi satu kelompok musik. Mereka adalah Collin, Bona, Rachel, Dave, Stuart,
dan Bianca. Saya harap kalian dapat bekerja sama dengan baik”
“Yeeeeyyyy......!!!!” sorak Bona dan
Rachel.
“Apa??? Kenapa gue?? Bisa gila gue kalo
terus-terusan bareng dia” Bianca berkata dalam hati.
*****
Mulai
hari itu, mereka berlatih musik bersama-sama setiap pulang kuliah. Di hari
minggu, Collin mengajak teman-temannya untuk latihan bersama dirumahnya. Collin
menyuruh Bianca untuk datang lebih awal dan membawakan makanan untuk semuanya.
“Rumah lo kok sepi banget? Nyokap sama
bokap lo kemana?” tanya Bianca.
“Mereka sibuk, gue dirumah cuma berdua sama
ade gue, sekarang ade gue lagi jalan sama temen-temennya”
“Ade lo cewek? Kasian banget ya dia
punya kakak kejam kayak lo. Hahaha”
“Maksud lo? Gue itu sayang banget sama
ade gue”
“Kalau gitu lo merasa kesepian ya. Beda
banget sama gue. Gue punya kakek yang baweeelll..... banget, tapi gue tau walau
dia bawel, itu karena dia sayang sam gue. Terus walau bokap gue di luar negeri,
tapi dia sering hubungin gue, nyokap gue juga perhatian sama gue. Kasian ya
jadi lo”
“Yaudah, sambil nunggu yang lain datang,
kita mulai duluan aja latihannya”
Tak
lama kemudian, teman-teman yang lain pun datang. Kemudian mereka berlatih
bersama-sama.
*****
Sudah
hampir tiga minggu mereka berlatih musik bersama, hampir berakhir pula
perjanjian diantara mereka. Karena seringnya mereka bertemu, mulai ada rasa
suka dihati Bianca terhadap Collin. Tapi Bianca menghindari perasaan itu karena
awalnya dia sangat membenci Collin. Bianca berfikir kalau perjanjian itu berakhir,
mungkin dia tidak bisa lagi sedekat itu dengan Collin.
Seminggu
sebelum drama musikal itu berlangsung, Bianca Mengalami kecelakaan. Collin
merasa khawatir. Selama Bianca dirawat, Collin yang menemani dia di rumah
sakit. Karena kecelakan itu, tangan Bianca mengalami cidera sehingga dia tidak
bisa bermain drum selama beberapa minggu. Teman-teman Bianca merasa sedih
mendengar kejadian itu, karena kejadian itu Bianca tidak bisa ikut
berpartisipasi dalam acara tersebut, padahal mereka telah berlatih bersama-sama.
Seminggu
telah berlalu, bianca pun sudah pulang dari rumah sakit. Acara drama musikal
berlangsung hari ini. Karena Bianca belum sembuh total, dia hanya menyaksikan
acara tersebut di bangku penonton. Drama musikal itu berjalan sukses. Di akhir
acara, tiba-tiba Collin menyanyikan lagu yang ditujukan untuk Bianca. Collin
pun mengungkapkan perasaannya kepada Bianca di depan banyak penonton.
Sebrnarnya Collin menyukai Bianca sejak awal mereka bertemu. Sikapnya selama
ini terhadap Bianca, itu seolah-olah
hanya untuk mencari perhatian Bianca, dan dia sangat khawatir saat Bianca
mengalami kecelakaan. Bianca terkejut mendengar pernyataan Collin, dan
sebenrnya Bianca juga memiliki perasaan yang sama terhadap Collin sejak mereka
dekat karena perjanjian itu. Bianca juga melihat keseriusan Collin karena
perhatiannya selama dia sakit. Akhirnya Bianca menerima Collin sebagai
kekasihnya.
#SELESAI#
_Eka_Safitri_