Saturday, January 4, 2014

CERPEN

(Diajukan untuk tugas Softskill Bahasa Indonesia#)

I Love you my enemy

Nama gue Bianca, gue cewek tomboy yang suka main drum.  Gue seorang anak tunggal. Di rumah, gue tinggal bareng nyokap dan kakek, sementara bokap gue tugas di luar negeri. Kakek gue orangnya bawel banget, kalau kakek gue udah cerita tentang masa hidupnya, itu akan makan waktu berjam-jam. Nyokap gue jago banget masak, gue gak pernah nolak kalau mama nyodorin masakan buatannya, alhasil body gue agak sedikit berisi. Bokap gue jarang pulang, tapi dia sering kirimin hadiah buat gue. Satu hadiah yang paling gue suka dari bokap adalah stick drum yang dia beli di Amerika. Gue suka musik, maka dari itu gue sekolah musik di salah satu Universitas Seni dan Sastra di Jakarta. Gue juga punya sahabat yang sama-sama suka musik, mereka satu kampus sama gue. Bona jago main piano, sementara Rachel jago main Biola.
*****
Hari ini hujan turun, hari pertama masuk sekolah musik. “KkRRiiiiiinnnNGGGggg......!!!!!” jam weker berdering dengan keras. Bianca pun  terbangun dan membuka jendela kamarnya.
“Aish, kenapa hari ini hujan? Hari ini kan pertama gue masuk sekolah” Bianca beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas untuk bersiap-siap ke kampus.
“Bian...!! Sudah siap belum?? Ayo cepat turun, kita sarapan bersama.” suara mama memanggil dari ruang makan.
“Iya maaa,,, bentar lagi” jawab Bianca. Bianca mempersiapkan tasnya, tak lupa ia membawa stick drum kesayangannya. Setelah semuanya beres, Bianca bergegas turun menuju ruang makan. Disana sudah ada kakek dan mama menunggunya.

“Kenapa kamu lama sekali? Kasian tuh kakek kamu udah kelaperan”
“Maaf ya kek, kalau hujan tuh hawanya bikin males ma”
“Kamu itu kebiasaan, gak baik membuat orang yang lebih tua menunggu” omel kakek.
“Ya sudah, ayo kita sarapan, nanti kamu kesiangan” ajak mama.

Setelah sarapan, Bianca menuju garasi mengambil motornya, sementara mama membereskan meja makan. Di teras rumah sudah ada kakek menunggu cucunya berangkat ke kampus.

“Kenapa kamu naik motor? Ini habis hujan, langit juga masih mendung. Lebih baik kamu naik mobil, khawatir hujan nanti turun lagi”
“Gak apa-apa kek, aku naik motor aja. Abis hujan tuh jalanan macet. Nanti aku bisa kesiangan. Kalau naik motor kan bisa selap-selip”
“Kamu ini, dinasehati orang tua ngebantah terus. Bahaya kalau naik motor, jalanan licin”
“Gak apa-apa kek, aku berangkat dulu ya, Daahhh....!!” Bianca nyelonong pergi dengan motornya tanpa mempedulikan nasehat kakeknya.
“Hei...!!! Hei...!!! Bian...!!!!” panggil kakeknya. Namun Bianca sudah melaju jauh.
“Dasar anak ini susah sekali dikasih tau”
*****
            Karena sehabis hujan, banyak genangan air dijalan. Ditengah perjalanan tiba-tiba ada mobil sport dengan atap terbuka lewat disamping Bianca, mobil itu melaju dengan kencang sehingga genangan air dijalan terciprat ke arah Bianca. Celananya pun kotor terkena cipratan air hujan karena mobil itu. Bianca merasa kesal dan mengikuti mobil itu, namun tidak terkejar. Sesampainya dikampus, Bianca tidak langsung masuk ke kelasnya, dia menuju toilet untuk membersihkan bekas cipratan air di celananya. Setelah dari toilet, Bianca menuju kelasnya. Saat itu belum ada dosen, kelas tampak ramai.
“Hei Bian!! Duduk disini” panggil Bona.
“Hai Bona, mana Rachel? ada apaan sih kok rame banget?” tanya Bianca.
“Rachel belum dateng. Itu tuh, lo gak liat cowok ganteng di ujung sana? Dia itu vocalisnya The Stupid Band, ganteng banget kan?”
“Mana sih? Stupid? Baru denger gue”
“Haduuhh...., kemana aja si lo neng? Masa gak tau. Hmmm beruntung banget gue satu kampus plus satu kelas sama dia, gue jadi bisa liat wajah gantengnya tiap hari deh. hahaha”
“Seganteng apa sih?” Bianca melihat ke arah ujung kelas. “Hah!! Itu kan cowo yang tadi nyipratin air hujan ke gue!! Ganteng apanya coba, aishhh kenapa gue sekelas sama dia”
Tiba-tiba Rachel datang, “Haii..., udah ketinggalan apa aja nih gue? Loh muka lo kenapa BT gitu?” tanya Rachel ke Bian.
“Abis kecipratan cowok ganteng katanya hel, hahahaha” ejek Bona.
“Iiisshhh,, apaan si lo!! Bianca mencubit Bona.
Tak lama kemudian, dosen masuk kedalam kelas, dan memberikan pelajaran.
*****
            Jam pelajaran telah selesai, semua mahasiswa berhamburan keluar kelas. Tiba-tiba Bianca menghampiri Collin vocalis The Stupid Band yang tadi dibicarakan.
“Heh,, Tunggu!!” panggil Bianca.
“Kenapa?? Mau kenalan?? Sorry gue gak ada waktu”
“Ish, PD banget lo!! Lo harus minta maaf sama gue”
“Minta maaf?? Emang gue punya salah apa sama lo?? Kenal juga enggak”
“Lo tuh tadi pagi udah nyipratin air hujan ke gue, liat nih celana gue kotor gara-gara lo!!”
“Kenapa gue harus minta maaf?? Sorry gue sibuk, gak ada waktu berurusan sama lo”
“Heh, jangan mentang-mentang lo terkenal, lo merasa keren dan angkuh kayak gitu yak!! Lo pikir lo hebat??” dengan nada kesal.
“Oh, jadi lo ngeremehin gue?? Ok, Minggu depan kita tanding musik di teater kampus, kita buktiin siapa yang paling hebat dan yang kalah harus minta maaf  dan mau ngelakuin semua perintah pemenang selama 1 bulan” tantang Collin.
“Ok, gue setuju. Liat aja, lo bakalan gue kalahin!!”
Collin pun berlalu meninggalkan Bianca, Rachel dan Bona kemudian menghapiri Bianca dan menanyakan apa yang terjadi.
“Ada apa Bian?? Ciiieeee abis kenalan ya sama Collin” Rayu Bona.
“Apaan sih Bona, dia abis nantangin gue buat tanding musik minggu depan”
“Terus... terus... lo setuju??” tanya Rachel.
“Setuju lah, karena yang kalah harus nurutin semua perintah pemenenang selama sebulan”
“Kalau gue jadi lo, gue lebih baik ngalah deh, kan gue jadi bisa deket terus sama dia hahaha”
“Aduhhh Bona, Ya harus menang dong, masa lo mau dijadiin babu sama dia”
“Ya ga apa-apa, yang penting bisa deket-deket sama dia”
“Udah-udah, ayo kita pulang. Udah sore nih” ajak rachel.
*****
            Hari pertandingan musik antara Bianca dan Collin pun tiba. Semua mahasiswa berkumpul di teater untuk menyaksikan pertandingan itu. Kebanyakan mahasiswi  mendukung Collin dan banyak pula mahasiswa  yang mendukung Bianca. Saat pertandingan dimulai, Collin mendapat giliran pertama untuk tampil, dia memainkan gitarnya dengan sangat bagus. Semua penonton bersorak dan memanggil-manggil namanya.
            Giliran Bianca pun tiba, dia memainkan drumnya dengan sangat hebat. Collin pun terkejut melihat penampilan Bianca. Dia tidak menyangka kalau Bianca dapat memainkan drum sehebat itu. Namun, saat permainan Binanca hampir mencapai akhirnya tiba-tiba stick drumnya patah. Penonton yang tadinya mendukung Bianca kecewa, karena menganggap bahwa Bianca tidak profesional. Voting pun dimulai, dan hasilnya Collin lebih unggul dibanding Bianca. Bianca merasa kecewa dengan dirinya sendiri dan dia merasa sedih karena telah mematahkan stick drum kesayangannya. Saat itu Collin menghapirinya.
“Gak lupa kan sama perjanjiannya?”
“Iya, gue minta maaf karena gue ngeremehin lo. Dan gue bakal ngelakuin semua perintah lo”
“Ok, mana nomer handphone lo. Mulai besok lo harus nurutin semua perintah gue”
*****
            Sepulang dari pertandingan itu, Bianca langsung masuk ke kamarnya. Dia merasa sedih, kesal, dan kecewa. Kemudian Bianca menelpon ayahnya dan meminta maaf bahwa dia telah mematahkan stick drum pemberiannya dan menceritakan semua yang terjadi. Setelaha menelpon ayahnya, tiba-tiba ada SMS masuk. “Besok pagi lo jemput gue, nanti alamatnya gue kirim. Jangan telat ya”.
“Hah, dia serius?? Rumah dia kan jauh, harus bangun jam berapa gue?? Aaaaaaaaaa!! “ Rengek Bianca.
*****
            Paginya pun Bianca tiba di rumah Collin, dia sudah menunggu di depan pagar rumahnya.
“Nih helmnya” Bianca menyodorkan helm pada Collin.
“Siapa bilang gue mau naik motor, nih bawa, bisa kan bawa mobil?” Collin melemparkan kunci mobilnya pada Bianca.
“Bawa mobil? Terus motor gue?”
“ Motor lo taro aja di rumah gue, jangan lupa sekalian bawain tas sama gitar gue”
            Mereka pun pergi bersama menuju kampus. Selama perjalanan, mereka terdiam, tak ada satu pun yang memulai pembicaraan.
            Tak lama kemudian mereka tiba di kampus, semua orang memperhatikan mereka karena mereka turun bersama dari mobil. Semua mahasiswi iri pada Bianca dan ingin berada diposisinya karena bisa berdekatan dengan Collin. Dari parkiran, mereka langsung menuju kelas.
“Hei Bian!!! Duduk disini” panggil Rachel dan Bona.
“Mulai sekarang Bian duduk disamping gue” sela Collin.
“Hah...??” Bainca kaget.
            Kemudian dosen masuk kedalam kelas dan memberikan pengumuman bahwa kampusnya akan mengadakan Drama Musikal.
“Ok anak-anak, sebulan lagi kampus kita akan mengadakan Drama Musikal. Semua mahasiswa dari semua jurusan turut berpartisipasi dalam acara ini, dan kelas ini dipercaya untuk mengisi instrumen musik dalam acara tersebut. Saya sudah memilih beberapa dari kalian untuk menjadi satu kelompok musik. Mereka adalah Collin, Bona, Rachel, Dave, Stuart, dan Bianca. Saya harap kalian dapat bekerja sama dengan baik”
“Yeeeeyyyy......!!!!” sorak Bona dan Rachel.
“Apa??? Kenapa gue?? Bisa gila gue kalo terus-terusan bareng dia” Bianca berkata dalam hati.
*****
            Mulai hari itu, mereka berlatih musik bersama-sama setiap pulang kuliah. Di hari minggu, Collin mengajak teman-temannya untuk latihan bersama dirumahnya. Collin menyuruh Bianca untuk datang lebih awal dan membawakan makanan untuk semuanya.
“Rumah lo kok sepi banget? Nyokap sama bokap lo kemana?” tanya Bianca.
“Mereka sibuk, gue dirumah cuma berdua sama ade gue, sekarang ade gue lagi jalan sama temen-temennya”
“Ade lo cewek? Kasian banget ya dia punya kakak kejam kayak lo. Hahaha”
“Maksud lo? Gue itu sayang banget sama ade gue”
“Kalau gitu lo merasa kesepian ya. Beda banget sama gue. Gue punya kakek yang baweeelll..... banget, tapi gue tau walau dia bawel, itu karena dia sayang sam gue. Terus walau bokap gue di luar negeri, tapi dia sering hubungin gue, nyokap gue juga perhatian sama gue. Kasian ya jadi lo”
“Yaudah, sambil nunggu yang lain datang, kita mulai duluan aja latihannya”
            Tak lama kemudian, teman-teman yang lain pun datang. Kemudian mereka berlatih bersama-sama.
*****
            Sudah hampir tiga minggu mereka berlatih musik bersama, hampir berakhir pula perjanjian diantara mereka. Karena seringnya mereka bertemu, mulai ada rasa suka dihati Bianca terhadap Collin. Tapi Bianca menghindari perasaan itu karena awalnya dia sangat membenci Collin. Bianca berfikir kalau perjanjian itu berakhir, mungkin dia tidak bisa lagi sedekat itu dengan Collin.
            Seminggu sebelum drama musikal itu berlangsung, Bianca Mengalami kecelakaan. Collin merasa khawatir. Selama Bianca dirawat, Collin yang menemani dia di rumah sakit. Karena kecelakan itu, tangan Bianca mengalami cidera sehingga dia tidak bisa bermain drum selama beberapa minggu. Teman-teman Bianca merasa sedih mendengar kejadian itu, karena kejadian itu Bianca tidak bisa ikut berpartisipasi dalam acara tersebut, padahal mereka telah berlatih bersama-sama.
            Seminggu telah berlalu, bianca pun sudah pulang dari rumah sakit. Acara drama musikal berlangsung hari ini. Karena Bianca belum sembuh total, dia hanya menyaksikan acara tersebut di bangku penonton. Drama musikal itu berjalan sukses. Di akhir acara, tiba-tiba Collin menyanyikan lagu yang ditujukan untuk Bianca. Collin pun mengungkapkan perasaannya kepada Bianca di depan banyak penonton. Sebrnarnya Collin menyukai Bianca sejak awal mereka bertemu. Sikapnya selama ini terhadap Bianca,  itu seolah-olah hanya untuk mencari perhatian Bianca, dan dia sangat khawatir saat Bianca mengalami kecelakaan. Bianca terkejut mendengar pernyataan Collin, dan sebenrnya Bianca juga memiliki perasaan yang sama terhadap Collin sejak mereka dekat karena perjanjian itu. Bianca juga melihat keseriusan Collin karena perhatiannya selama dia sakit. Akhirnya Bianca menerima Collin sebagai kekasihnya.


#SELESAI#

_Eka_Safitri_